Friday 5 May 2023

Kudapatkankan Manfaat Tak Terbatas Internet dalam Profesiku Bersama Indihome

Setiap orang pasti memiliki mimpi yang tinggi, mimpi tentang kehidupan yang baik dan bahagia dimasa depan, mimpi tentang hidupnya yang bebas merdeka dalam hal apapun.

Itulah yang saya rasakan dulu, ingin mengejar sebuah mimpi dengan harapan yang sederhana, saya bisa menjadi pribadi dan orang yang lebih baik dari sebelumnya. 

Bukan hanya sekedar anak desa biasa yang kurang pengalaman dan pengetahuan yang sering orang bicarakan. Dari sanalah puluhan profesi mulai saya geluti. 

Tapi sebelumnya.. Kenalin dulu..

Saya Inuel, seorang introvert yang mencoba bisa berada diantara orang-orang hebat diluar sana dengan cara yang sesederhana mungkin, cara yang paling saya suka, berada dalam kesunyian.


Sejak kecil, saya dianggap orang yang bisa membuat suasana menjadi pecah. Guyonan garing, sikap ceplas-ceplos dan tingkah yang cenderung melucu dan tak tahu malu menjadi salah satu andalan keluarga untuk menghadirkan saya dalam setiap moment. “Biar rame” kata mereka.

Namun dibalik itu semua, sebenarnya saya adalah orang yang suka menyendiri, menyibukkan diri dengan urusan sendiri, serta tak senang menjadi perhatian dan kurang senang bergaul.

Inuel adalah Nama pena yang dibuat untuk saya sejak mengenal internet 12 tahun silam. Mungkin karena waktu itu sedang booming penyanyi dangdut dengan goyangan ngebornya, tapi karena nama belakangnya sama-sama “Nul”, jadilah nama ini yang dipanggilkan kepada saya.

Hari ini, saya tidak mau mengenalkan siapa dan bagaimana saya, saya hanya akan bercerita tentang bagaimana saya menjalankan puluhan profesi sejak keluar dari desa dan berusaha menjadi pribadi yang berbeda dengan mengadu nasib di kota.

Saya akan membagikan pengalaman saya saat merasakan betul manfaat Internet dalam hidup saya dan membawa saya kepada hal-hal yang luar biasa yang jauh dari nalar saya. 

Saya percaya, semua jalan kehidupan ini Allah yang mengaturnya, Allah yang menentukan takdirnya. Namun dibalik itu semua, ada kita yang sedang berusaha untuk memilih takdir terbaik dari ketentuan Allah.

Sejak belajar membuka komputer dari yang tak kenal apa-apa menjadi banyak tahu tentang dunia digitalisasi, sebenarnya bukan sesuatu yang instan saya dapatkan. Butuh puluhan tahun untuk tahu bagaimana ajaibnya internet bisa mengubah saya menjadi orang yang berbeda.

Mimpi saya sederhana, bisa menjadi tulang punggung keluarga yang tidak mampu menyekolahkan saya dan membahagiakan mereka dengan memberikan kehidupan yang baik.

Berawal dari seorang penjaga warnet selama lebih dari 5 tahun

Sejak keluar dari sekolah menengah pertama, saya yang berusia 14 tahun sudah pergi bekerja ke kota, rumah orang-orang kaya sebagai seorang pembantu rumah tangga. 2 tahun saya jalani dengan ikut orang dari rumah ke rumah.

Dari keluarga seorang pebisnis, keluarga dosen, keluarga seorang dokter hingga keluarga pecandu nark*ba pernah saya ikuti. 2 tahun yang penuh makna yang saat itu saya tidak tahu kalau saya sedang menjalani kehidupan yang berbeda dari anak-anak lain yang seusia saya. Ya.. profesi saya saat itu adalah pembantu rumah tangga.

Setelah 2 tahun itu, saya berada di suatu tempat yang akhirnya bisa mengubah saya dan alur kehidupan saya, bekerja di sebuah Warnet di daerah Rungkut Surabaya. Saat itu, secara langsung profesi saya berubah menjadi mbak-mbak naif penjaga warnet.

Tahun 2009 internet tak semudah saat ini, warnet masih sangat diminati karena tidak semua orang memiliki gadget mereka sendiri. Dari sana saya mulai mengenal internet yang ternyata bisa membawa kita kemana saja, menunjukkan kita apa saja dan bisa memberikan kita banyak hal.

Begitu banyaknya manfaat internet yang dulunya tidak pernah saya tahu. Sejak menjadi penjaga warnet, saya menyadari bahwa.. Saya sudah mulai menguasai banyak hal, saya mulai berani keluar dari kandang saya perlahan.

Segala pernak pernik tentang warnet, mulai dari membersihkan meja komputer, membenahi printer hingga urusan bayar membayar tagihan internet ke kantor Telkom Indonesia di daerah Surabaya, semua bisa saya lakoni.

 Saya masih merasakan bagaimana anak 16 tahun yang tak paham apa apa harus pergi ke kantor Telkom di Surabaya untuk bayar tagihan speedy (saat itu masih bernama speedy tahun 2009)

Karena belum tersedianya kemudahan seperti saat ini, belum banyak PPOB atau marketplace yang menyediakan pembayaran internet dengan mudah dilakukan dirumah. 

Namun kini berbeda, dengan internet, kita bisa melakukan apa saja dari rumah.

Lalu apa profesi saya sebenarnya?

Di warnet inilah sebenarnya profesi saya sesungguhnya dimulai, menjadi seorang blogger. 

Blogger adalah salah satu media yang sudah saya kenal sejak tahun 2009. Di blog ini, saya menulis apa saja yang ada dalam pikiran saya. 

Sempat pulang untuk jadi blogger full time, tapi terkendala oleh jaringan internet yang kurang stabil di desa. Setidaknya, saya mencoba bertahan selama 8 bulan berada dirumah untuk menjalankan profesi saya sebagai seorang blogger. 

Namun ternyata, internet yang tidak stabil membuat saya menyerah untuk tetap tinggal di rumah. Jaringan tanpa kabel sungguh sangat berbeda dengan fiber optik yang biasa saya nikmati dari IndiHome, bagaikan langit dan bumi, terlampau jauh.

 Tidak tahan dengan ketidakbebasan berada dirumah, akhirnya memutuskan untuk bekerja di Bali. Di Bali pertamanya saya bekerja sebagai seorang admin di sebuah bimbel kemudian pindah ke perusahaan akuntan system yang diperuntukkan untuk hotel dan restoran. 

Dimanapun tempatnya, saya selalu ditemani IndiHome

Saya sadar, keberadaan internet yang stabil membuat kemajuan profesi saya sebagai seorang blogger berkembang pesat. Mungkin saya dulunya hanya menjadikan aktivitas blogging adalah pekerjaan sambilan, namun nyatanya, disitulah saya merasakan nyaman yang sesungguhnya.

Tinggal dirumah orang baru, murobbi yang juga menggunakan IndiHome

Setelah itu menikah dan tinggal di Kalimantan

Hidup di Kalimantan sungguh bukan sesuatu yang mudah. Apalagi saya yang selama hidup saya berada di Jawa yang bisa mendapatkan apa saja dengan mudah.

Meskipun begitu, setiap kali saya membutuhkan internet, yang terlintas hanya IndiHome. beruntungnya .. IndiHome sudah ada du tempat yang menurut saya pelosok ini.

Sejak berada di Surabaya, di Bali, di Kalimantan, di Jombang, saya selalu ditemani IndiHome dalam menjalankan profesi saya sebagai blogger dengan baik.

Sebelumnya, saya tak pernah tau, dunia digital akan sebesar ini pengaruhnya untuk kehidupan kami. Yang saya tahu hanya, saya menyukai dunia online seperti saya mencintai diri saya sendiri.

Terima Kasih IndiHome, karena sudah menemani saya sejak sebelum menikah hingga saat ini bekerja dari rumah.

Previous Post
Next Post

post written by:

Seorang ibu yang senang menulis tentang motivasi diri, parenting dan juga tentang kehidupan sehari-hari di Jombloku. Semoga blog ini bisa membawa manfaat buat kita semua.

0 comments: