Monday 7 March 2022

Pengobatan untuk Bekas Jerawat Merah atau Hitam

Dulu, saya sempat percaya sama orang-orang yang bilang kalau "jerawat itu bakal hilang setelah kita menikah."

Tapi nyatanya, setelah menikah sekian tahun, ternyata jerawat di wajah saya masih juga kerap muncul.

Parahnya lagi, meski sudah tahu kalau ngorekin jerawat itu nggak baik, tapi kebiasaan ini susah banget saya tinggalkan. 

Apalagi, kalau pas punya kuku sedang agak panjang. Udah deh... Susah banget nahan diri buat nggak ngorekin bintik-bintik jerawat.

Karena punya kebiasaan buruk seperti ini, saya pun secara rutin memotong kuku agar tidak terlalu panjang. Kuku pendek otomatis bikin saya makin susah buat ngorek-ngorek jerawat. Dan, syukurnya bisa membantu menghilangkan kebiasaan mengorek-ngorek bintik-bintik jerawat.

Bekas Jerawat

Meski tidak di korek-korek atau tidak dipencet-pencet, jerawat tetap bisa meninggalkan bekas luka yang berwarna kemerah-merahan atau bahkan kehitam-hitaman.

Sudah pasti, bekas luka tersebut akan bikin wajah kita jadi kelihatan bopeng dan nggak enak dipandang. Kalau udah gitu, biasanya kita akan berusaha menutupinya dengan make up yang agak tebal supaya nggak mengganggu rasa percaya diri.

Tapi buat saya, menggunakan make up terlalu tebal bukan solusi dan bukan sesuatu yang ingin saya lakukan. Karena pada dasarnya, saya lebih suka menerapkan make up yang tipis dan natural.

Jadi, satu-satunya solusi buat saya adalah dengan mencegah jerawat agar tidak muncul. Atau dengan mengatasi bekas jerawat yang berwarna merah serta hitam tersebut.

Kalau kalian merasa sama seperti saya yang nggak suka pakai make up terlalu tebal tapi sering merasa terganggu dengan keberadaan bekas jerawat, kalian bisa mencoba beberapa trik seperti yang saya lakukan berikut ini.

Merawat Bekas Luka Jerawat

Jerawat pada wajah biasanya disebabkan oleh bakteri. Untuk mengatasi bakteri tersebut, tubuh kita akan bereaksi dengan cara, meningkatkan aliran darah yang mengandung sel darah putih untuk melawan bakteri sekaligus memperbaiki kerusakan jaringan kulit yang diakibatkan oleh peradangan tersebut.

Akan tetapi, meski bakteri penyebab jerawat sudah hilang, namun efek dari reaksi tersebut tidak serta-merta ikut menghilang. Akibatnya, kulit akan terlihat kamera merah dan bahkan menghitam.

Kondisi inilah yang sering disebut dengan istilah "bekas jerawat." Dan, sayangnya, bekas jerawat ini bisa bertahan berminggu-minggu atau bahkan hingga beberapa bulan.

Apalagi, belum juga bekas jerawat yang lama menghilang, jerawat baru mungkin saja muncul dan kemudian meninggalkan bekas luka yang sama. Akibatnya, bekas bekas luka tersebut akan terakumulasi dan menjadi masalah tersendiri di wajah.

Dari keterangan singkat di atas, kita bisa menyimpulkan bawah, jika ingin memiliki kulit wajah yang mulus dan bebas bekas jerawat, terlebih dahulu kita harus tahu bagaimana cara mengatasi jerawat itu sendiri. Karena kemunculan jerawat adalah pemicu biang masalahnya.

Apa Itu Jerawat dan Bagaimana Cara Mencegahnya?

Kebanyakan jerawat mulai muncul di wajah ketika kita berada pada usia pubertas. Karena pada saat itulah kelenjar sebaceous di kulit kita mulai aktif.

Saya menyebut "kulit" karena sebenarnya, jerawat nggak hanya muncul di wajah saja. Tapi juga bisa muncul di bagian tubuh yang lain seperti, bahu, leher, punggung, dada, dan bahkan di lengan bagian atas.

Bisa dibilang, jerawat adalah penyakit kulit yang melibatkan kelenjar minyak di dasar folikel rambut. Jerawat sendiri dialami oleh 3 dari 4 orang berusia antara 11 hingga 30 tahun. Meski tidak berbahaya, namun jerawat bisa meninggalkan bekas luka pada kulit berwarna hitam ataupun merah.

Berikut adalah sejumlah faktor yang bisa meningkatkan peluang seseorang mengalami jerawat:

  • Genetik. Artinya, apabila ibu atau bapak kita berjerawat, kemungkinan kita pun akan mengalaminya
  • Siklus menstruasi pada wanita. Jadi, jangan heran kalau setiap datang bulan kamu mengalami jerawat
  • Karena iklim lingkungan yang panas dan lembab
  • Bisa juga disebabkan karena stres atau perasaan cemas yang berlebihan
  • Menggunakan skin care atau make-up (riasan) yang berbasis minyak
  • Sering memegang atau menyentuh wajah dan memencet jerawat
  • Tidak rutin membersihkan wajah. Khususnya jika kita berkendara dengan kondisi terbuka
  • Asap rokok
  • Meski tidak selalu, namun beberapa makanan diyakini oleh para ilmuwan dapat meningkatkan resiko munculnya jerawat. Seperti misalnya, makanan yang kaya karbohidrat seperti roti atau keripik

Dengan mengetahui berbagai penyebab munculnya jerawat, seharusnya Anda juga akan tahu bagaimana cara mencegahnya.

Selain dengan menghindari berbagai pemicu yang telah disebutkan di atas, jerawat juga dapat dicegah dan diatasi dengan mengkonsumsi makanan-makanan yang kaya vitamin A dan C serta seng (zink).

Cara Menghilangkan Bekas Jerawat

Meski tidak mudah, namun ada beberapa cara menghilangkan bekas jerawat merah yang bisa dicoba. Mulai dari melindungi kulit dari sengatan sinar matahari menggunakan tabir surya, menggunakan produk perawatan yang membantu meningkatkan produksi kolagen kulit, hingga chemical peel.

Previous Post
Next Post

post written by:

Seorang ibu yang senang menulis tentang motivasi diri, parenting dan juga tentang kehidupan sehari-hari di Jombloku. Semoga blog ini bisa membawa manfaat buat kita semua.

0 comments: