Thursday, 5 September 2024

Our 11th Wedding Anniversary

 Alhamdulillah.. MasyaAllah.. Nggak kerasa pernikahan aku sama mas udah 11 tahun aja. Menikah tahun 2013 dan hingga kini, hidup kami Alhamdulillah baikkk banget. Meski ada beberapa rintangan, tapi akhirnya kami bisa bergandengan tangan, saling mengingatkan, saling instropeksi diri dan saling belajar memahami.

Nggak cuma itu, dalam pengurusan anak, kami juga selalu saling bahu membahu, mengambil alih dan mengajarkan mereka banyak hal, bukan hanya saya sebagai ibunya yang berperan aktif, justru Mas lah sebagai ayahnya yang lebih sering nemenin anak-anak belajar dan bermain.

Kami tau, setiap pernikahan pasti punya kesulitan dan ujiannya masing-masing, entah dari harta, orang tua, saudara, semuanya punya ujiannya sendiri.

Memang sulit buat nggak ngebanding-bandingin masalah kita sama orang lain. Apalagi kalau punya pergaulan yang banyak dan luas, justru kadang masalah-masalah datang dari sebuah handphone hahaha. Yaiyalah, HP itu masalah lho kalau nggak bisa memanage dengan bener.

Karena itulah, saya males banget liat status orang, bukan karena status orang yang jelek, tapi saya yang kurang bisa menjaga hati sendiri buat tetap slay dan baik-baik saja setelah membaca status orang. Ya.. itu masalah sepele, tapi nggak buatku wkwkkww...

Pernikahan Kami dari tahun ke Tahun

Tahun pertama dan kedua, saya hidup di kampung halaman suami di Kalimantan Timur. Sebagai orang yang udah sering merantau dan ikut orang lain, saya biasa aja. Hubungan dengan mertua juga baik banget, bahkan sampai hari ini udah kayak orang tua sendiri meski baru ketemu.

Tahun ke-3 pernikahan kami, tepat di pernikahan adek ke 2 dari Mas menikah, kami pindah ke Jawa lagi. Alasannya? Lebih ke aku yang kurang bisa menerima bahwa semua bahan makanan di Kalimantan itu mahal mahal banget haha. 

Aku nggak tau tepatnya kayak apa, cuma waktu itu perundingan sama si Mas buat pindah aja ke Jawa, akhirnya si Mas setuju. Waktu itu, Mas Kinza masih berusia 1 tahun, baru belajar berjalan.

Meskipun begitu, 1 minggu kami di rumahnya emak di Wonosalam, saya minta buat pindah dan ngontrak rumah sendiri di pinggir kota, Mojoagung.

Pun waktu di Kalimantan, saya juga nggak mau tinggal sama mertua, tetap ngontrak dengan uang pas-pasan, yang penting hidup sendiri bagaimanapun keadaannya.

Tahun ke 10

Di tahun ke-10 kami, saat kami mengajukan untuk punya rumah sendiri dan itu juga atas dorongan kuat orang tua haha. Sebenarnya kami nggak punya rumah secepat itu juga nggak papa, masih santai ngontrak, nggak ada masalah.

Disaat pengajuan rumah kami diterima, tiba-tiba ada musibah yang mengharuskan kami kehilangan uang 30juta. Nggak tau lagi, itu uang nggak ada di kami tapi Allah mengharuskan kami untuk menjalani takdir itu. Setelah setahun sebelumnya, kami juga kehilangan uang 10juta karena campaign penipuan.

Disana, saya tau mana-mana orang yang bener-bener deket dan mau membantu buat atasin ini semua. Selain saudara dekat yang justru bikin sungkan sejadi-jadinya, malah ada orang lain yang ngebantuin. Sampai saat ini, kami sedang berjuang mengembalikan uang-uang tersebut.

Entah berapa banyak temen blogger yang sudah kurepotin, padahal sama sekali belum pernah ketemu sama mereka. Dari yang minjemin 10juta tanpa mikir, ngasih pinjem sejuta tanpa nagih dan rela bantuin beli tablet dengan harga mahal juga tanpa mikir.

Semoga kalian dibalas oleh Allah beribu-ribu kebaikan ya teman-teman bloggerrr... Selebihnya, ada orang lain yang ngebantuin kami terus menerus, MasyaAllah. Saya janji saya akan balikin semua uang yang kami pinjam, semuanya.

Di tahun ke 10 pernikahan kami, benar-benar kami harus berpegangan tangan kuat-kuat untuk saling menopang, bahwa takdir ini milik Allah, kehidupan ini milik Allah, kita hanya perlu menjalaninya dengan keridhoan yang terus kita latih.

Terimakasih Allah..

Karena sudah memberikan suami terbaik, tersabar, dan hanya dialah yang bisa menutupi semua kekurangan saya..

Terimakasih Allah

Udah ngasih anak-anak yang luar biasa, sehat jiwa dan raganya, bahagia tanpa masalah apapun. Cerdas pemikirannya dan pengertian yang luar biasa.

Terimakasih Allah..

Sudah memberikan takdir terbaik buat kami, kami akan belajar untuk terus ridho dan ikhlas menerima semuanya. Kami akan menjalani sebaik mungkin dan tetap berada di jalan Islam, InsyaAllah..

Terimakasih Allah..

Hari ini, 11 tahun yang lalu, perjanjian untuk menjalani ibadah seumur hidup kami, akan terus kami lakukan dengan perasaan saling mengasihi dan pengertian.

Sudah selama ini, saya tidak pernah merasa bosan dengan kehidupan rumah tangga ini, begitupun dengannya. 

Alhamdulillah...


Previous Post
Next Post

post written by:

Seorang ibu yang senang menulis tentang motivasi diri, parenting dan juga tentang kehidupan sehari-hari di Jombloku. Semoga blog ini bisa membawa manfaat buat kita semua.

0 comments: