Friday 12 May 2017

Mengapa Anak Perlu Punya Kamar Sendiri?

Ketika masih bayi, anak-anak yang tidur dengan orang tuanya akan mendapatkan banyak keuntungan. Banyak praktisi kesehatan yang bahkan menganjurkan orang tua untuk tidur dengan bayi mereka karena banyaknya keuntungan yang bisa didapatkan.



Diantara beberapa keuntungan yang akan didapatkan jika orang tua mau tidur dengan bayi diantaranya adalah:



  • Orang tua akan lebih mudah menyusui bayinya ketika bayi merasa lapar dan haus. Sehingga, kualitas tidur bayi lebih terjamin.
  • Bayi akan merasa aman dan nyaman jika tidur dengan orang tua mereka.
  • Orang tua bisa langsung mengawasi bayi kapanpun mereka membutuhkannya.
  • Bayi yang tidur dengan orang tua mereka biasanya punya perkembangan motorik yang lebih baik. Bagi orang tua sendiri, tidur dengan bayi bukanlah masalah besar. Apa lagi, sebagian besar bayi memang belum banyak menyadari berbagai aktivitas di sekitarnya.


Hal tersebut akan berubah jika anak-anak sudah mulai beranjak anak-anak berusia sekitar 3 tahun ke atas. Umunya anak-anak sudah menyadari apa yang terjadi di sekitarnya sehingga, urusan ranjang antara ibu dan ayah akan sedikit bermasalah.
Banyak orang tua yang membiarkan anak-anak mereka tidur satu kamar dengan mereka bahkan hingga usia 6 hingga 8 tahun. Tentu saja kebiasaan ini bukanlah kebiasaan yang baik karena selain merugikan orangtua, kebiasaan tersebut juga akan membuat anak menjadi kurang mandiri.

Kerugian membiarkan anak tidur sekamar dengan orang tua



  • Orang tua akan kesulitan melakukan hubungan seksual ketika anak tidur dengan mereka di satu ruangan. Biasanya mereka akan merasa tidak nyaman dan takut membangunkan anak karena kasur atau ranjang yang bergoyang. Selain itu, mereka pun takut mengeluarkan suara-suara sehingga moment tersebut menjadi tidak menyenangkan.
  • Anak tidak akan pernah belajar mandiri. Padahal, anak usia 3-4 tahun harus sudah mulai belajar mandiri dan belajar punya privasi.
  • Jika terus dibiarkan, anak-anak akan kesulitan untuk tidur sendiri.
  • Anak-anak menjadi penakut apabila dibiarkan tidur sendiri.
  • Anak-anak bisa mengembangkan kebiasaan buruk orangtuanya sebelum tidur, seperti kebiasaan menonton TV, bermain gadget, begadang, dan lain-lain.
  • Anak akan lebih sering mendengarkan pembicaraan antara orang dewasa antara ayah dan ibu.


Melatih anak-anak untuk memiliki privasi


Walaupun masih balita, anak-anak tetap harus diajarkan bagaimana memiliki privasi. Jika kondisi rumah tidak memungkinkan, misalnya hanya terdapat satu kamar saja, maka anak-anak harus punya ranjang sendiri. Mereka harus punya tempat sendiri di mana tempat tersebut bisa digunakan untuk bermain, meletakkan boneka, meletakkan benda-benda yang mereka punya, dan lain-lain.

Mereka harus punya daerah kekuasaan yang perlu dihormati oleh orang tua. Daerah kekuasaan tersebut harus dirawat dan dijaga oleh anak. Mereka yang harus membersihkan, mereka yang harus merapikan, dan mereka yang berhak memilih dan menentukan siapapun yang boleh menyentuh benda-benda yang mereka memiliki.

Intinya, meskipun orang tua dan anak masih tidur di dalam satu kamar yang sama, namun anak-anak tetap harus punya tempatnya sendiri. Namun jika memungkinkan, anak-anak harus ditempatkan di kamar yang terpisah dari orangtuanya sejak berusia 2-3 tahun ke atas.

Previous Post
Next Post

post written by:

Seorang ibu yang senang menulis tentang motivasi diri, parenting dan juga tentang kehidupan sehari-hari di Jombloku. Semoga blog ini bisa membawa manfaat buat kita semua.

0 comments: