Friday 27 November 2020

Apa itu Clean Eating dan Bagaimana Contoh Menunya?

Hidup sehat dan panjang umur adalah harapan banyak orang. Sayangnya, tidak banyak diantara kita yang mempraktekkan gaya hidup sehat. Sebaliknya, kita lebih suka mempraktekkan gaya hidup tidak sehat. Buktinya, kita lebih suka mengkonsumsi makanan yang disebut “junk food” dibandingkan dengan "makanan sehat."

Clean Eating Adalah
Clean Eating | Gambar dari provisionhealthcare.com

Clean eating adalah salah satu contoh gaya hidup sehat yang bisa membuat hidup kita lebih sehat dan umur lebih panjang.

Menurut penelitian terbaru, lebih dari 50% kematian di dunia ini diakibatkan karena penyakit jantung dan diabetes yang timbul akibat pola makan tidak sehat.

Pada dasarnya, apa yang kita makan sama pentingnya dengan berolahraga. Itulah alasan mengapa mengkonsumsi makanan yang sehat (clean eating) sangat penting dan direkomendasikan.

Apa yang Dimaksud dengan Clean Eating? Bagaimana Contoh Menunya?


Mengkonsumsi makanan yang tidak sehat seperti junk food. Selain merugikan kesehatan, juga bisa membuat berat badan terus bertambah karena lemak yang terus bertumpuk.

Padahal, setiap orang ingin memiliki berat badan yang normal atau ideal. Karena kelebihan berat badan dapat memicu kematian dini, penyakit jantung, diabetes, dan berbagai macam penyakit berbahaya lainnya.

Untuk menjaga berat badan ideal. Atau, jika kamu saat ini kelebihan berat badan, kamu perlu mempraktikkan clean eating.

Penelitian terbaru menunjukkan bahwa, 75% penurunan berat badan pada seseorang tergantung pada diet yang diterapkannya.

Ya, untuk memperoleh berat badan ideal, kita tidak hanya harus rajin berolahraga, tapi juga perlu memperhatikan pola makan dan memilih jenis makanan yang tepat.

“Clean Eating” adalah istilah yang banyak digunakan akhir-akhir ini. Dan saya yakin, banyak diantara kamu yang pasti bingung serta bertanya-tanya, apa sih yang dimaksud dengan (clean eating) tersebut?

Beberapa orang mengira bahwa clean eating itu adalah, semua makanan selain makanan olahan. Atau sama artinya dengan mengkonsumsi makanan dalam keadaan utuh atau dalam keadaan masih mentah (tidak ditanak atau dimasak). Tidak juga!

Clean eating bisa berarti, menjauhi makanan yang diproses (Contohnya: keripik kentang, permen, bakso, atau sosis) dan lebih memilih makanan asli atau yang tidak diproses (mengalami proses yang minimal). Contohnya adalah, rujak buah, salad, atau smoothie.

Clean eating juga bisa berarti mengurangi jumlah pemrosesan pada makanan sebelum dikonsumsi.

Menu Clean Eating
Contoh menu clean eating | gambar dari shape.com

Semakin alami atau semakin utuh makanan yang kamu konsumsi, itu artinya semakin baik. Sehingga, tidak ada nutrisi penting yang hilang akibat pemrosesan makanan. Meski demikian, clean eating tidak berarti menjauhi semua makanan olahan. Melainkan, mengurangi atau meniadakan sama sekali prosesnya. Termasuk proses memasak.

Mengapa Makanan yang Diproses Dianggap Kurang Sehat?


Makanan olahan dapat menimbulkan berbagai masalah bagi kesehatan kita. Mulai dari, meningkatkan risiko kenaikan berat badan hingga risiko penyakit kardiovaskular. Hal tersebut disebabkan karena, makanan olahan yang telah diproses secara berlebihan biasanya kehilangan banyak nutrisi penting yang diperlukan oleh tubuh--untuk menjaga kesehatan secara keseluruhan.

Pemrosesan yang berlebihan akan membuat makanan tersebut tidak beda dengan ampas yang sudah kehilangan sari-sari pentingnya.

Makanan-makanan yang sudah diproses biasanya memiliki jumlah kalori yang berlebihan dan minim protein maupun nutrisi.

Selain kehilangan banyak nutrisi akibat pengolahan. Makanan-makanan olahan juga kerap mengandung zat aditif seperti gula tambahan, pengawet, lemak tidak sehat, karbohidrat olahan, dan lain sebagainya. Semua itu akan membuat kita jadi ketagihan hingga lebih suka mengkonsumsi junk food daripada makanan sehat.

Makanan-makanan yang diproses sebagian besar kehilangan nutrisi selama pemrosesan. Tepung adalah salah satu contoh makanan yang diproses secara berlebihan hingga membuat kandungan serat hingga nutrisi mikro yang terdapat di dalamnya hilang.

Meski demikian, mempraktekkan clean eating tidak berarti menghindari sama sekali makanan-makanan kemasan. Karena ada beberapa contoh makanan kemasan yang juga penting bagi kesehatan kita. Garam beryodium yang dapat menangkal penyakit gondok hingga susu yang diperkaya dengan vitamin D untuk mencegah rakhitis adalah contoh makanan kemasan yang sebaiknya tidak dihindari.

Berikut adalah beberapa contoh makanan yang bisa dimasukkan ke dalam pola makan clean eating untuk dikonsumsi setiap hari.

  • Sayur maupun buah-buahan segar ataupun beku
  • Telur
  • Daging tanpa lemak
  • Ikan
  • Biji-bijian yang tidak dibuat menjadi tepung seperti beras merah, gandum utuh, oatmeal, hingga popcorn
  • Minyak seperti, minyak zaitun extra Virgin, minyak kelapa murni, dan lain sebagainya
  • Produk susu bebas hormon
  • Legum kering

Apa Manfaat Clean Eating?


Menerapkan clean eating memiliki banyak manfaat. Mulai dari menurunkan berat badan, menjaga berat badan ideal, membuat kulit tampak lebih bercahaya dan sehat, mengurangi resiko terkena diabetes, dan masih banyak manfaat yang lainnya.

1. Mengapa menerapkan clean eating bisa membantu menurunkan berat badan?


Fakta bahwa clean eating bisa membantu menurunkan berat badan, telah didokumentasi dalam berbagai penelitian.

Sejumlah faktor penting yang buat clean eating bisa menurunkan berat badan diantaranya adalah:

  • Makanan tersebut kaya nutrisi dan bisa membantu mengurangi rasa lapar
  • Makanan utuh umumnya mengandung protein yang lebih tinggi. Dan sebaliknya, lebih rendah kalori jika dibandingkan dengan makanan olahan
  • Lebih banyak mengandung serat larut yang akan membuat sistem pencernaan kita jadi lebih sehat dan lancar

2. Mengurangi resiko terkena kanker


Jika kamu ingin sehat, panjang umur, dan bebas dari kanker, maka mulai saat ini cobalah untuk menerapkan clean eating. Sejumlah penelitian telah membuktikan bahwa ada korelasi positif antara pola makan yang sehat dengan pencegahan berbagai jenis kanker. Mulai dari kanker payudara hingga kanker usus besar.

3. Mengurangi resiko tekanan darah tinggi dan penyakit jantung


Penyakit kardiovaskular merupakan salah satu penyebab kematian di dunia ini selama bertahun-tahun. Penyakit ini dikait-kaitkan dengan kadar kolesterol jahat yang tinggi. Dan, salah satu cara untuk mengatasinya adalah dengan beralih ke pola makan yang sehat (clean eating).

Menurut penelitian, mengkonsumsi 3 porsi makanan utuh setiap hari bisa menurunkan resiko tekanan darah tinggi dan penyakit jantung secara signifikan. Jika kamu menginginkan jantung yang sehat dan sistem kardiovaskular yang berfungsi dengan baik, kamu harus mulai berhenti mengkonsumsi makanan siap saji dan beralih ke pola makan yang sehat.

4. Meningkatkan sistem kekebalan tubuh


Sistem kekebalan atau imun tubuh adalah suatu sistem penting di dalam tubuh kita yang harus selalu berfungsi pada kemampuan maksimumnya. Kabar baiknya, clean eating bisa membantu kamu mendapatkan sistem kekebalan tubuh maksimal.

Cara memperoleh sistem kekebalan tubuh yang sehat adalah dengan mengkonsumsi setidaknya 5 porsi sayur dan buah-buahan per hari. Ini akan membantu meningkatkan respon antibodi pada tubuh dan meningkatkan respon imun tubuh hingga 82%. Tidak hanya itu, mengkonsumsi 5 porsi sayur dan buah-buahan setiap hari juga akan membuat sistem pertahanan tubuh kita lebih kuat melawan infeksi.

5. Membuat kulit jadi lebih sehat dan bercahaya


Jika kamu menginginkan kulit yang sehat, kencang, segar dan bercahaya, kamu tidak perlu mengeluarkan jutaan rupiah untuk membeli bahan kosmetik. Hanya dengan mengkonsumsi makanan sehat atau menerapkan clean eating, kulit akan menjadi lebih sehat. Karena di dalam makanan makanan yang sehat terkandung antioksidan, lemak sehat, berbagai nutrisi penting yang dibutuhkan oleh kulit kita.

6. Mencegah diabetes


Diabetes merupakan salah satu penyakit yang semakin banyak dialami oleh manusia modern. Salah satu penyebabnya adalah karena pola makan yang tidak sehat. Di Amerika sana, menurut fakta yang ada, lebih dari 750.000 orang kehilangan nyawa setiap tahun karena penyakit diabetes. Bagaimana dengan di Indonesia?

Menurut penelitian, lebih memilih makanan makanan sehat yang bersumber dari makanan nabati yang utuh, bisa membantu mengurangi resiko diabetes secara signifikan.
Previous Post
Next Post

post written by:

Seorang Sarjana Sistem Informasi di STMIK Amikom Jogjakarta. Content Writer, Youtuber, Animator, dan Blogger--sejak 2009

0 comments: