Jujur, kerjaanku yang katanya “cuma di rumah” itu kadang bikin tetangga salah paham. Dikiranya aku cuma rebahan sambil main hp, padahal kenyataannya… iya sih, main hp, tapi kan buat kerja.
Aku ini blogger, ghost writer, content creator, sekaligus influencer ala-ala. Semua orderan, kerjasama brand, sampai obrolan sama klien, ya... semua lewat hp.
Sebagai seorang blogger, ghost writer, konten kreator, sekaligus influencer, hidupku tentu saja nggak jauh-jauh dari yang namanya urusan komunikasi.
Tapi, aku nggak mau mencampur-baurkan urusan bisnis dan pribadi. Jadi, aku sengaja khususin satu nomor Indosat buat kerjaan. Kenapa milih nomor Indosat?
Alasan utama karena, sinyalnya di kampung ini kayak Si Dia yang selalu ada pas dibutuhin, ecieee... Paket datanya juga murah meriah, jadi nggak bikin dompet nyesek tiap isi pulsa. Trus, yang paling penting, kalau ada yang nelpon, aku bisa langsung nebak “Oh, ini urusan kerja” tanpa harus tebak-tebakan, “ini nomor penipu atau orang mau ngajak kerja sama?” Kok bisa? Baca terus ya, nanti aku jelasin.
Nah, berhubung ini nomor bisnis, aku justru nggak menyembunyikannya. Sebaliknya, malah aku “obral” ke mana-mana. Mulai dari, halaman kontak di blog, profil semua media sosial, sampai sering nyelip di artikel yang aku tulis.
Tapi inilah sumber masalahnya. Nomor ini nggak cuma gampang ditemukan sama calon klien, tapi juga sama bot dan nomor modus yang kerjaannya kirim promo nggak jelas atau nelpon dengan niat aneh-aneh.
Jadi, kalau nomor kita kebetulan tercantum di database marketing, bot, atau oknum nggak jelas, kita bakal sering kena yang namanya spam call.
Awalnya, aku pikir spam calls itu cuma gangguan kecil. Tapi makin lama, notifikasi telepon dan SMS yang masuk bikin konsentrasi kerja buyar.
Lagi enak-enak ngetik artikel, tiba-tiba muncul panggilan masuk dari nomor asing. Pas diangkat, eh malah “Selamat siang Bu, kami dari perusahaan pemenang undian…” hadeh! Kadang juga ada SMS ngaku-ngaku dari bank minta verifikasi OTP, kan mengganggu banget!?
Di satu sisi, aku cukup paham cara membedakan mana yang scam dan mana yang beneran. Tapi di sisi lain, tetap aja repot. Karena setiap kali telepon atau SMS masuk, aku harus berhenti kerja, cek ponsel, lalu menghela napas panjang. Kalau sudah begitu, mood kerja suka jadi berantakan.
Aku yakin, di luar sana banyak juga orang yang sering kena spam call tapi bingung gimana cara ngadepinnya. Nah, itulah sebabnya mengapa aku tulis artikel ini supaya kita semua bisa lebih waspada dan tahu langkah-langkah yang tepat buat mengatasinya.
Cara Mengenali Jenis-Jenis Spam Calls dan Cara Mengatasinya
Kalau kalian punya nomor yang udah dipakai bertahun-tahun dan pasti sudah tersebar luas kayak aku, kalian wajib mengenali jenis-jenis spam calls.
- Hadiah atau Undian Palsu. Contohnya: “Selamat ya Bu, Ibu menang hadiah mobil! Cukup transfer biaya admin Rp5 juta…” Nah, ini klasik banget.
- Penipuan Bank Ngaku-ngaku dari bank, minta data pribadi seperti PIN atau OTP. Bank asli nggak akan pernah minta begitu.
- Missed Call Scam Nomor internasional nyeleneh cuma nelpon satu kali. Kalau ditelepon balik, pulsa melayang. Hati-hati ya, jangan gara-gara penasaran trus telepon balik.
- Penagihan Utang Palsu Nada suara galak, ngaku debt collector, padahal kita nggak punya utang sama sekali.
- Phishing via Call yang mengatasnamakan polisi atau pajak, tujuannya biar kita panik dan nyebutin data pribadi.
Cara mengatasinya?
- Jangan angkat nomor asing yang nggak dikenal.
- Pakai fitur Blokir Telepon Tidak Dikenal atau Spam Filter. Ini nanti akan saya jelaskan di bawah lebih lanjut.
- Jangan kasih info pribadi ke siapa pun. Terutama yang berkaitan dengan tempat tanggal lahir, nama ibu, atau nama panggilan masa kecil
- Laporkan ke pihak berwenang atau operator.
Kerugian/Bahaya Spam Calls yang Perlu Diwaspadai dan Tipsnya
Spam call itu ibarat gnat (lalat buah) yang terbang di depan hidung, nggak menggigit tapi sangat mengganggu dan bikin kesel, karena bisa menyebabkan berbagai kerugian seperti:
- Kehilangan Data Pribadi: Bisa dipakai buat kejahatan lain.
- Kerugian Finansial: Uang bisa raib gara-gara transfer ke rekening penipu.
- Tekanan Psikologis: Ancaman atau teror bikin kita nggak tenang.
- Pencemaran Nama Baik: Identitas kita bisa dipakai untuk nipu orang lain.
Tipsnya simpel: aktifkan perlindungan dari awal. Jangan nunggu jadi korban baru bergerak. Lebih baik aktifkan fitur pelindung seperti SATSPAM dari sekarang.
Mengenal SATSPAM dan Cara Mengaktifkannya
Bagi kamu pengguna IM3, kamu pantas berbangga hati karena kartu ini punya fitur SATSPAM di aplikasi myIM3 yang didukung teknologi AIVOLUSI 5G.
Sedangkan kamu yang tidak memakai kartu IM3, kamu wajib mempertimbangkan untuk membeli kartu perdana IM3 supaya bisa mendapat mengaktifkan fitur pelindung ini.
SATSPAM sendiri adalah singkatan dari Satuan Anti Scam dan Spam. fitur ini terdiri dari dua jenis yaitu, versi Basic dan Plus (+).
SATSPAM Basic
Begitu kamu pakai paket data, fitur ini langsung nyala otomatis. Kerjanya diam-diam di balik layar, menyaring spam call dan SMS sebelum sempat bikin kamu kaget di tengah makan siang.
SATSPAM Plus
Kalau kamu membeli paket data minimal Rp50 ribu, level proteksinya naik kelas dari Basic menjadi Plus. Selain menyaring spam call dan SMS, versi Plus juga bakal ngasih peringatan, bisa blokir otomatis, dan kirim laporan mingguan biar kamu tahu seberapa sering nomor-nomor jahil coba menelpon kamu.
Berikut adalah langkah mengaktifkan fitur SATSPAM. Nggak ribet kok!
- Kalau kamu belum pernah pakai SATSPAM, tenang, prosesnya nggak ribet sama sekali. Pertama, pastikan dulu kamu sudah punya aplikasi myIM3 di HP. Kalau belum, langsung aja unduh dari Play Store atau App Store, gratis kok
- Buka aplikasinya, lalu di halaman utama cari dan klik ikon SATSPAM. Nah, di sini kamu tinggal tekan tombol Activate untuk menyalakan proteksi. Kalau mau pakai SATSPAM Plus biar perlindungannya maksimal, pilih opsi Set as Default.
Oh ya, kabar baiknya, kamu nggak perlu repot bikin akun baru atau login ulang. Selama nomor IM3 kamu aktif, SATSPAM bisa langsung bekerja, entah itu versi Basic yang otomatis nyala, atau versi Plus yang fiturnya lebih lengkap.
Cara Mengatur myIM3 Jadi Aplikasi Dialer Default
Supaya fitur blokir otomatis nomor tak dikenal bisa bekerja maksimal, jadikan myIM3 sebagai aplikasi telepon utama di HP kamu, caranya...
- Buka aplikasi myIM3.
- Cari ikon SATSPAM di layar utama (home screen).
- Klik Activate, terus pilih Set as Default.
- Selesai. Nomor modus bakal otomatis diblokir sebelum gangguin kita. Gampang kan, nggak sampai semenit, beres.
Lindungi Keluarga dan Teman
Spam calls bukan cuma nyasar ke nomor bisnis. Nomor pribadi keluarga juga bisa kena, apalagi kalau mereka awam teknologi. Aku sering ngasih tahu orang rumah: “Kalau ada nomor nggak dikenal nelpon, apalagi bilangnya dari bank, jangan langsung percaya.” Edukasi kecil ini penting supaya keluarga nggak jadi korban.
Kalau ada yang ngeyel, biasanya aku cuma bilang, “Yaudah… kalau mau, sekalian aja kasih nomor rekening sama alamat rumah, biar mereka kirim karangan bunga ucapan ‘Terima kasih sudah tertipu’.”
Biasanya sih mereka langsung manyun, terus nyadar. Tapi, candaan tipis-tipis kek gini tuh kadang lebih nancep daripada ceramah panjang lebar. Soalnya kalau udah kejadian, bukan cuma saldo yang menyusut, harga diri juga ikut menipis kayak isi dompet di tanggal tua.
Pengalaman Pribadi Pakai Anti Modus Ala IM3
Sejak pakai fitur IM3 Scam Protection dan IM3 Spam Protection, nomor bisnis aku jadi jauh lebih adem. Nggak ada lagi telepon nggak jelas pas aku lagi nulis artikel. SMS penipuan juga langsung terfilter. Notifikasi yang muncul pun jelas, ada keterangan “Nomor Modus Diblokir.” Terus senyumin aja... “Maaf ya, #NomorModusNoMore.”
Sejak ngaktifin anti modus atau fitur IM3 Scam Protection dan IM3 Spam Protection aku bisa kerja lebih fokus, dan nggak ragu buat ngangkat telepon yang masuk.
0 comments: