Beberapa hari yang lalu, sebuah kabar kecil berhasil membangkitkan kenangan lama dalam benak saya. Kenangan spesial ini kembali menyeruak ketika guru ngaji saya bilang kalau anak ketiganya sekarang sedang liburan ke Bali.
Mendengar itu, pikiran saya langsung melayang jauh ke masa lalu. Tepatnya beberapa tahun silam, saat saya mendapat kesempatan untuk merasakan manisnya tinggal dan bekerja di Pulau Dewata. Meski momen itu sudah cukup lama berlalu, tapi rasanya seperti baru kemarin saya alami.
Kenangan ini sangat berkesan dan bikin saya merasa terpanggil untuk berbagi pengalaman selama di sana. Salah satunya adalah, ‘bagaimana sih caranya bisa liburan hemat, bahkan bisa keliling Bali tanpa harus merogoh kocek dalam-dalam?’Jangan salah, ini bukan tips liburan yang cuma stay di satu tempat, ya. Sebaliknya, ini tips untuk menjelajah, mencicipi Bali dari berbagai sudut, dan dengan budget yang tetap terkendali. Siapa tahu, pengalaman receh saya ini bisa jadi panduan buat kamu yang juga bermimpi ke Bali tapi kepentok sama anggaran yang terbatas.
Pengalaman Kerja Sambil Liburan di Bali
Pengalaman tinggal di Bali saya dapatkan ketika seorang teman sekelas saya sewaktu MTS ngajakin untuk pindah bekerja ke Bali karena dia sudah lebih dulu merantau ke sana dan jadi guru.
Kesempatan langka ini, tentu saja, tidak saya sia-siakan. “Bali!” Siapa yang tidak tergiur? Apalagi, saya memang pengen resign dan mencari tantangan baru. Tanpa pikir panjang, saya mengemasi barang, membulatkan tekad, dan terbang menuju pulau impian itu.
Bekerja di Bali, jelas, memberi saya kesempatan tak terbatas untuk menjelajahi salah satu destinasi wisata paling populer di Indonesia ini.
Bagaimana tidak? Setiap ada hari libur saya bisa langsung meluncur ke tempat-tempat ikonik yang selama ini cuma saya lihat di internet.
Mulai dari pantai-pantai eksotis di sekitar Denpasar, Kuta, dan Uluwatu, seperti Pantai Kuta yang legendaris dengan sunset-nya, Pantai Sanur yang tenang, Blue Point yang menawan, hingga keindahan alam Ubud yang membius jiwa.
Praktis, setiap akhir pekan, saya dan teman saya pasti punya agenda jalan-jalan. Nggak pernah ada kata bosan!
Ubud, Surga Tersembunyi di Tengah Pulau
Kalau ditanya soal destinasi favorit di Bali, buat saya pribadi, Ubud adalah juaranya. Suasananya mampu membuat saya merasa seperti pulang ke rumah. Mungkin karena saya berasal dari desa di wilayah pegunungan yang asri, jadi hawa di Ubud terasa begitu familiar, adem, tenang, dan penuh kedamaian, persis seperti kampung halaman.
Dari sudut pandang saya pribadi, Ubud itu seperti jantungnya Bali, tempat di mana budaya, seni, dan alam menyatu dengan sempurna.
Bayangkan saja, saat kaki kita melangkah masuk ke Ubud, kita akan langsung disambut dengan udara yang sejuk, aroma dupa yang semerbak, dan hijaunya sawah berundak yang membentang sejauh mata memandang.
Rasanya seperti masuk ke dimensi lain, jauh dari hiruk pikuk kota. saya paling suka menjelajahi Monkey Forest, bertemu langsung dengan kera-kera lucu yang usil tapi menggemaskan. Atau, duduk di kafe-kafe pinggir jalan sambil menikmati kopi Bali dan pemandangan persawahan. Rasanya damai sekali.
Ubud juga surganya para pencari ketenangan dan inspirasi. Banyak kelas yoga, meditasi, hingga lokakarya seni yang bisa diikuti. Pasar seninya juga jangan sampai terlewat! saya sering sekali kalap di sana, membeli berbagai kerajinan tangan unik yang jadi oleh-oleh buat teman dan keluarga.
Pokoknya, Ubud itu paket lengkap. Ada budaya, ada alam, ada seni, dan semuanya terasa begitu otentik. Nggak heran kalau banyak wisatawan mancanegara betah berlama-lama di sini, mencari ketenangan dan inspirasi.
Rencana Bernostalgia ke Bali Tapi Maunya Liburan Hemat, Praktis, & Nggak Ribet
Bikin pikiran saya melayang ke masa lalu. Ke masa-masa yang nggak akan pernah saya lupakan. Tiap akhir pekan bisa jalan-jalan ke pantai, ngopi di kafe Ubud, atau sekadar duduk-duduk sore di pinggir sawah. Duh... senangnya.
Kenangan itu kembali menggoda... Dan sekarang, saya merasa ini adalah waktu paling pas untuk kembali. Bukan sekadar liburan, tapi semacam trip down memory lane sama hubby.
Seperti yang saya ceritakan di atas tadi. Dari sekian banyak destinasi di Bali yang pernah saya kunjungi, Ubud adalah salah satu yang paling berkesan.
Saya ingin kembali mencicipi aroma dupa di Ubud, mengunjungi Monkey Forest yang menegangkan tapi seru, saya kangen menyusuri jalan-jalan kecil di pematang sawah di terasering Tegalalang sambil menikmati semilir angin yang sejuk, dan tentu saja, nyari oleh-oleh di Pasar Seni Ubud.
Tapi ya… ada satu pertanyaan yang agak sedikit mengganjal, “Kalau ke Bali lagi, nanti di sana transportasinya pakai apa ya?” Kalau minjem motor temen nggak enak ah, soalnya mereka juga kan, pasti butuh.
Saya bukan tipe yang suka ribet. Maunya jalan-jalan santai, bisa mampir ke tempat yang saya suka tanpa harus terikat jam atau nungguin transportasi umum yang nggak jelas jadwalnya.
Nyetir mobil? Aduh, males banget mikirin parkir dan macet plus susah putar balik kalau kelewatan hehehe. Jalan kaki? Rasanya nggak mungkin, apalagi kalau destinasinya Ubud yang konturnya itu berbukit! Jadi, ya jelas nggak memungkinkan.
Yang paling logis emang pakai motor aja. Tapi pertanyaannya, “Sewa motor di mana?” Aku tau di sana banyak tempat sewa motor (scooter), tapi aku maunya yang nggak ribet, nggak terlalu mahal, dan gampang, gitu aja.
Seperti biasa, jariku langsung menyentuh search form Google buat nyari-nyari info, sambil tanya-tanya ke teman yang pernah liburan ke Ubud dan sewa motor.
Banyak yang nyaranin kalau mau rent scooter Ubud di MyRide aja. Awalnya saya skeptis, tapi juga penasaran. Setelah saya cek, baca ulasan, buka websitenya, dan bandingkan dengan layanan lain, ternyata MyRide ini beneran beda.
Pas lihat pilihan motor dan harganya aja udah bikin saya senyum-senyum sendiri. Terakhir saya cek (barusan, kok! 20 Juli 2025), di website mereka masih ada lho motor yang disewakan mulai dari Rp 33.000 per hari kalau kita sewa skuter bulanan. Gila, kan?
Kalau pun kita nggak mau sewa bulanan, sewa minimal seminggu pun harganya masih sangat terjangkau, cuma Rp 60.000 per hari. Jadi, kalau dihitung-hitung, untuk sewa seminggu, jatuhnya kurang lebih cuma Rp 420.000 saja! Sumpah, ini kalau ukuran Bali termasuk murah banget!
Pas aku cek availability untuk wilayah Ubud, eh malah dapat info kalau MyRide ini juga punya cabang di berbagai kawasan wisata unggulan di Bali.
Jadi, kalau kita mau liburan dari Kuta, Jimbaran, Canggu, Seminyak, Ubud, Kintamani, Legian, hingga Nusa Penida. Nggak perlu pusing-pusing nyari motor, karena pasti ada lokasi MyRide yang dekat dengan penginapan. Ini sih manjain kita banget. Ambil dan balikinnya jadi gampang!
Satu hal lagi yang bikin aku mantap menjatuhkan pilihan sewa motor di MyRide adalah, harga yang tercantum di website mereka itu adalah harga sebenarnya. Artinya, tidak ada biaya tersembunyi atau tambahan biaya lainnya yang akan bikin kaget di akhir. Ini penting banget, biar kita bisa menghitung budget dengan pasti.
BTW, MyRide nggak cuma bisa jadi pilihan tepat buat kita-kita yang mau nyari harga sewa skuter murah di Bali, tapi juga sangat recommended karena,
- Ada Opsi Asuransi: Buat yang pengen lebih tenang, ada opsi asuransi. Jadi, kalau ada apa-apa, kamu nggak perlu pusing mikirin biaya perbaikan yang besar.
- Mereka itu Verified Vendor: Mereka profesional banget, jadi pelayanannya nggak kaleng-kaleng.
- Booking Gampang dan Cepat: Bisa lewat website atau bahkan langsung pesan via WhatsApp. Praktis banget!
- Pilihan Motor Lengkap: MyRide punya berbagai tipe motor yang bisa disesuaikan dengan postur tubuhmu. Ada Honda, Yamaha, bahkan Vespa! Pilihan warnanya juga variatif, jadi bisa pilih sesuai selera. Yang paling penting, motor-motor yang disewakan itu keluaran tahun 2016-2024. Jadi, kondisi motornya masih oke dan nyaman dipakai jalan-jalan.
- Tersedia hampir di setiap kawasan wisata. MyRide adalah scooter rental Bali yang terkenal karena ada di mana-mana. Jadi, kapanpun dan dimanapun kalian butuh motor, langsung aja hubungi mereka.
- Selain menawarkan sewa skuter bulanan atau mingguan, mereka juga menyediakan sewa motor harian.
Nah, itulah beberapa alasan kenapa saya akhirnya mantap memilih MyRide buat nemenin saya keliling Bali nanti.
Trik Wisata di Bali Biar Nggak Stuck di Jalan
Aku yakin, pengalamanku dulu jalan-jalan di Bali pasti akan sangat bermanfaat kalau aku share di sini. Dan, aku yakin, pengalamanku dulu itu pasti masih relevan dengan suasana atau kondisi saat ini, terutama soal lalu-lintasnya.
Yup! Harus diakui, macet itu jadi salah satu tantangan kalau kita jalan-jalan di Bali, apalagi pas weekend. Jalanan menuju tempat wisata sering padat, apalagi kalau udah masuk gang atau jalan sempit di Ubud.
Karena itu, dulu... saya dan teman saya lebih memilih naik scooter. Bukan cuma soal hemat, tapi memang lebih efisien. Motor bikin kami lebih gampang nyelip di antara kendaraan dan cari jalan alternatif yang nggak bisa dilewati mobil.
Hasilnya? Jelas lebih cepat sampai tujuan! Selain itu, skuter juga hemat bahan bakar banget. Ini penting, lho, buat budget liburan.
Mencari tempat parkir juga jadi lebih gampang. Bahkan, beberapa tempat wisata yang akses jalannya super sempit pun bisa kami datangi dengan mudah. Jujur saja, kalau tidak pakai motor, mungkin saya nggak akan bisa menjelajah Bali sebanyak itu. Jadi, pakai motor adalah kuncinya!
Ya... ya... saya tahu. Kamu mungkin langsung berpikir, “Sewa motor di Bali pasti mahal.” Ya, mahal kalau kita nggak tau. Tapi jangan khawatir, sekarang kan jamanya udah serba digital, kalian cek aja online, atau buka aja langsung web MyRide seperti yang mau saya pakai.
7 Poin Penting yang Wajib Kalian Ingat Jika Sewa Skuter di Bali
Rental skuter di Nusa Penida, Kuta, Seminyak, dan lain-lain adalah opsi terbaik kalau kita mau menjelajahi Bali dengan perasaan yang nyaman dan hemat biaya.
Tapi ada beberapa hal yang perlu kalian ingat kalau kalian memutuskan untuk rental skuter di Kuta, atau di Seminyak, atau di wilayah-wilayah lainnya termasuk di Ubud.
- Pertama. Kamu wajib punya SIM C. Jangan samakan Bali dengan daerah lain. Kalau di sana, di tempat terpencil aja kadang ada razia, jadi bukan cuma di kota-kota besar aja.
- Selalu pakai helm meskipun kalian berkendara di wilayah yang sepi dan nggak ada polisi-nya. Karena ini soal keselamatan kita sendiri.
- Tambahkan Asuransi. Rental skuter seperti MyRide menyediakan opsi tambahan asuransi yang patut dipertimbangkan. Kalau ada insiden (amit-amit), kalian nggak harus keluar biaya gede.
- Periksa kondisi skuter sebelum pakai. Jangan langsung gas. Cek rem, lampu, klakson, dan kondisi ban. Kalau ada goresan, foto dulu buat dokumentasi. Ini buat jaga-jaga biar nggak disalahin pas nanti balikin motor.
- Pahami medan dan etika berkendara. Lalu lintas di Bali kadang nggak bisa diprediksi. Kadang suka ada anjing lewat tiba-tiba, anak kecil nyebrang, atau motor nyelonong dari gang. Jadi pastikan kalian fokus dan siap menghadapi gaya berkendara turis yang aneh-aneh.
- Gunakan headset di satu telinga saat pakai Google Maps, biar fokus tetap ke jalan, bukan ke layar HP. Jangan sampai gara-gara lihat arah di layar, pandangan ke jalan jadi teralihkan.
- Jangan mudah terpancing sama pengendara yang suka ambil jalur seenaknya atau berkendara lambat di tengah jalan. Tetap tenang, jaga jarak aman, dan cari momen yang tepat kalau memang harus menyalip. Keselamatan tetap nomor satu, ya!
Gimana bestie, kapan mau liburan ke Bali? Udah... nggak usah mikir transport. Di sana sewa motor aja kayak saya. Hemat, nyaman, dan asyik pastinya!
0 comments:
Post a Comment